- Mengetahui informasi tentang spesies tersebut sebanyak mungkin,
- Mengamati tingkah laku khasnya,
- Membandingkan dengan tingkah laku spesies yang lain.
2 . Nikolas Tinbergen ( Den Haag, 1907 – 1988 )
Seorang etolog dan ornitolog Belanda yang berbagi penghargaan nobel dalam fisiologi atau kedokteran pada tahun 1973 bersama Karl von Frisch dan Konrad Lorenz atas penemuan mereka di bidang biologi. Tinbergen terkenal dengan empat pertanyaan yang dipercayainya yang harus ditanyakan berkenaan dengan berbagai perilaku binatang. Selain itu, dengan metodenya ia menerapkannya untuk menangani gejala autisme pada anak.
Kerjasama Lorenz dan Tinbergen, mengemukakan bahwa etologi selalu memperhatikan empat jenis penjelasan setiap perilaku:
1. Fungsi: Bagaimana perilaku berpengaruh kuat pada kesempatan hewan untuk kelangsungan hidup dan reproduksi?
2. Penyebab: Apakah stimuli yang mendapatkan tanggapan itu, dan bagaimana telah diubah oleh pembelajaran terkini?
3. Pengembangan: Bagaimana perilaku berubah dengan umur, dan apakah pengalaman awal yang perlu untuk perilaku dapat diperlihatkan?
4. Sejarah evolusioner: Bagaimana perilaku jika dibandingkan dengan perilaku bersama dalam spesies yang terkait, dan bagaimana mungkin telah timbul melalui proses filogeni?
Lorenz membuat Tinbergen terkenal sebagai tanggapan naluriah yang akan terjadi dan dapat dipercaya dalam kehadiran stimuli yang dapat dikenali (disebut stimuli tanda atau stimuli pembebasan). Pola aksi ini kemudian dapat dibandingkan melintasi spesies bebek dan angsa, serta persamaan dan perbedaan antara perilaku yang dibandingkan dengan persamaan dan perbedaan dalam morfologi.
3.JohnBowlby(1907-1990)
Seorang psikiater dan psikoanalis, terkenal karena minatnya dalam perkembangan anak. Bowlby lahir di London. Teori Bowlby (Teori Kelekatan) dipengaruhi oleh teori evolusi dalam observasinya pada perilaku hewan. Menurut teori Etologi (Berndt, 1992) tingkah laku sangat lekat pada anak sehingga diprogram secara evolusioner dan instinktif. Sebenarnya tingkah laku kelekatan tidak hanya ditujukan pada anak namun juga pada ibu. Ibu dan anak secara biologis dipersiapkan untuk saling merespon perilaku. Bowlby (Hetherington dan Parke,1999) percaya bahwa perilaku awal sudah diprogam secara biologis. Reaksi bayi berupa tangisan, senyuman, isapan akan mendatangkan reaksi ibu dan perlindungan atas kebutuhan bayi. Proses ini akan meningkatkan hubungan ibu dan anak. Sebaliknya bayi juga dipersiapkan untuk merespon tanda, suara dan perhatian yang diberikan ibu. Hasil dari respon biologis yang terprogram ini adalah anak dan ibu akan mengembangkan hubungan kelekatan yang saling menguntungkan (mutuality attachment).
Teori etologi ini menerangkan bahwa ada beberapa fase kelekatan yang akan dialami oleh bayi. Fase-fase kelekatan :
2. Fase kedua
3. Fase ketiga
4. Fase keempat
Merespon kepada seseorang. Fase ini akan terjadi pada bayi lahir sampai berusia 3 bulan.
- Etologi menekankan pada proses biologis yang berinteraksi dengan pengalaman. Kematangan fisik, termasuk perubahan hormonal, perkembangan lokomotor, dan peningkatan efisiensi sistem saraf menandai pentingnya periode sensitif.
- Sebagai tambahan dari perubahan biologis sepanjang rentang kehidupan, terdapat kemampuan belajar yang innate(yang umum & spesifik). Kemampuan ini terkait dengan tingkah laku insting, yaitu tingkah laku yang tidak pernah dipelajari dan muncul karena stimulus eksternal tertentu. Contohnya: tindakan penyelamatan diri anak ayam oleh induknya karena dapat merespon kapanpun jika anak-anaknya berada dalam bahaya.
- Kemampuan belajar yang dibangun sampai sistem saraf inilah yang memungkinkan organisme dapat belajar dari pengalamannya.
- Etologis juga mempelajari perilaku yang dipelajari (learned behavior)yang ditujukan untuk adaptasi.
Kritik Terhadap Teori Etologi yaitu :
- Konsep periode kritis dan periode sensitive masih terlalu kaku.
- Terlalu menekankan pada dasar biologis.
- Perhatian terhadap kognisi kurang memadai.
- Teori tersebut lebih baik dalam menghasilkan penelitian-penelitian dengan hewan daripada dengan manusia.