DEFINISI KONSEPSIONAL/PENGERTIAN KREATIVITAS 4P (PRODUK,PROSES,PENDORONG DAN PRIBADI)

 

PENGEMBANGAN

KREATIVITAS DAN KEBERBAKATAN

Logo_Gundar

 Disusun Oleh

Nama   : Rahmad Wedi Apriansyah Putra

Kelas    : 3PA02

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS PSIKOLOGI

2017/2018

BAB I

PENDAHULUAN

Kreativitas siswa masih merupakan potensi yang masih harus dikembangkan baik melalui pendidikan formal maupun melalui  pendidikan informal (Munandar, 1995). Khususnya anak sekolah dasar menampakkan kesenangan belajar dan bahkan mereka ingin mempelajari banyak hal. Dorongan ingin tahu mereka yang sangat tinggi dapat dilihat dari keinginan untuk mengeksplorasi lingkungan dengan kemampuan dan dorongan mereka untuk mengetahui sesuatu dan membuat sesuatu secara kreatif. Mereka cenderung meniru dan mencoba apa yang mereka lihat dan ketahui. Mereka memiliki minat yang luas dan cita-cita yang banyak, walaupun mereka belum menyadari bahwa untuk mengembangkan minat dan mencapai cita-cita mereka memerlukan pengorbanan dan kerja keras. Mereka juga belum menyadari perlunya memiliki pengetahuan dan keterampilan serta kepribadian yang sesuai dengan tuntutan keinginan mereka. Anak-anak sangat menyenangi belajar, seperti yang kita ketahui dari pendapat (Soepartinah, P.S., 1981) bahwa sebenarnya anak-anak dapat dan ingin belajar, dan lebih dari itu, mereka ingin belajar sebanyak-banyaknya dan sesegera mungkin. Oleh karena itu, peran guru dan orang tua cukuplah penting untuk menciptakan cara belajar anak yang baik dan menarik supaya anak semakin tertarik untuk terus mengasah kreativitas mereka.

BAB II

PEMBAHASAN

Definisi konsepsional/pengertian kreativitas 4P (Produk, Proses, Pendorong, Pribadi) Pengertian kreativitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kemampuan untuk mencipta atau daya cipta. Kreativitas dahulu dianggap sebagai ”anugrah yang ajaib”, yang hanya dimiliki oleh  segelintir orang. Sekarang kita tahu bahwa kecerdasan merupakan anugrah ajaib yang dimiliki semua orang.  Menguraikan kekuatan kecerdasan kreatif hanyalah masalah memahami bagaimana melakukannya. Kreativitas bisa dimiliki semua orang dengan membangun potensi kreatif dalam dirinya. Salah satu masalah yang kritis dalam meneliti, mengidentifikasi, dan mengembangkan kreaivitas ialah bahwa ada begitu banyak definisi tentang kreativitas. Akan tetapi, tidak ada satu definisi pun yang dapat diterima secara universal. Mengingat kompleksitas dari konsep kreativitas, agaknya hal ini tidak mungkin dan juga tidak perlu, karena kreativitas dapat ditinjau dari berbagai aspek yang meskipun berkaitan, tetapi penekanannya berbeda-beda. Definisi konsepsional adalah dari kata konsepsional yaitu hubungan antara konsep khusus yang akan diteliti. Istilah konsepsional adalah pengarah atau pedoman yang masih abstrak sehingga membutuhkan pelengkapnya yaitu definisi operasional. Rhodes (1961, dalam Isaksen, 1987) dalam menganalisis lebih dari 40 definisi tentang kreativitas, menyimpulkan bahwa pada umumnya kreativitas dirumuskan dalam istilah pribadi (person), proses (process), dan produk (product). Kreativitas dapat pula ditinjau dari kondisi pribadi dan lingkungan yang mendorong (press) individu ke perilaku kreatif. Rhodes menyebut keempat jenis definisi tentang kreatifitas ini sebagai Four P’s of Creativity : Person, Process, Product, Press. Berikut ini akan dijelaskan lebih dalam lagi mengenai definisi tentang kreativitas melalui pendekatan 4P tersebut.

1)Definisi Pribadi (Person)

Definisi kreativitas dari aspek pribadi banyak dikemukakan oleh beberapa pakar, antara lain menurut Hulbeck (1945), tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. Fokus pada segi pribadi jelas pada definisi ini. Definisi mengenai kreativitas yang lain diberikan oleh Sternberg (1988), yaitu kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis: intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian atau motivasi. Bersama-sama ketiga segi dari alam pikiran ini membantu memahami apa yang melatarbelakangi individu yang kreatif. Intelegensi meliputi kemampuan verbal, pemikiran lancar, perencanaan, parumusan masalah, penyusunan strategi, keterampilan mengambil keputusan dan lain lain. Gaya kognitif atau intelektual pribadi yang kreatif menunjukan kelonggaran dari ketertarikan pada konvensi menciptakan aturan sendiri, menyukai masalah yang tidak terlalu terstruktur, senang menulis, merancang, dan lain-lain. Dimensi kpribadian  atau motivasi terdiri dari fleksibilitas, toleransi terhadap kedwiartian. Keuletan dalam menghadapi rintangan dan lain-lain. Pengertian lain mengenai kreativitas, yaitu Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (Hurlock dalam Basuki, 2010). Sedangkan menurut Munandar (dalam Basuki, 2010) kreativitas adalah suatu proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) dan originalitas dalam berfikir. Selanjutnya kreativitas merupakan sifat pribadi seorang individu yang tercermin dari kemampuannya untuk menciptakan sesuatu yang baru (Soemardjan dalam Basuki, 2010). Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa kreativitas dari aspek pribadi adalah proses menghasilkan dan membuat suatu hal yang baru, berbeda, unik, dan berarti dari intelegensi dan kemampuan pribadi yang dimiliki oleh seseorang.

2)Definisi Proses (Process)

Definisi proses yang terkenal adalah definisi Torrance (1988) tentang kreativitas yang pada dasarnya menyerupai langkah-langkah dalam metode ilmiah, yaitu:Sensing difficulties and problems

  1. Making guesses and formulating hypotheses about these deficiencies
  2. Evaluating ans testing the guesses and hypotheses
  3. Possibly revising and retesting them
  4. Communicating the result

Definisi Torrace ini merupakan seluruh proses kreatif dan ilmiah mulai dari menemukan masalah sampai dengan menyampaikan hasil. Menurut Graham Wallas (1926), kreativitas merupakan proses 5 tahap :

  1. Preparation (Persiapan) = Proses pengumpulan informasi dan menginvestasikan masalah.
  2. Incubation (Pengendapan) = Secara tidak sadar memikirkan problem
  3. Intimation
  4. Ilumination (iluminasi) = Menyadari cara-cara baru dalam memecahkan masalah.
  5. Verification (menguji) = Mengimplementasikan temuan

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi kreativitas berdasarkan aspek proses adalah proses menemukan jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi melalui beberpa tahapan ilmiah.

3)Definisi Produk (Product)

Definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan orisinalitas, seperti defisi dari Barron (1969) yang menyatakan bahwa “kreativitas adalah kemamupan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru “. Selanjutnya dijelaskan oleh Munandar (2002) definisi produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna. Mengenali bakat, ciri pribadi, mendorong dengan motivasi, menyediakan  waktu dan sarana prasarana, serta mempertunjukkan hasil karya guna menggugah minat untuk berkreasi akan membuat individu terpacu untuk kreatif. Selain itu, Stein (dalam Basuki, 2010) menyatakan bahwa suatu produk baru dapat disebut karya kreatif jika mendapatkan pengakuan (penghargaan) oleh masyarakat pada waktu tertentu. Rogers (dalam Vernon, 1928) mengemukakan kriteria untuk produk kreatif ialah:

  1. Produk itu harus nyata
  2. Produk itu harus baru
  3. Produk itu adalah hasil dari kualitas unik individu dalam interaksi dengan lingkungannya.

Ciri – ciri dari kreativitas itu sendiri adalah sebagai berikut :

  1. Dorongan ingin tahu besar.
  2. Sering mengajukan pertanyaan yang baik.
  3. Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah.
  4. Bebas dalam menyatakan pendapat.
  5. Mempunyai rasa keindahan.
  6. Menonjol dalam salah satu bidang seni.
  7. Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh orang lain.
  8. Memiliki rasa humor tinggi.
  9. Daya imajinasi kuat.
  10. Keaslian (orisinalitas) tinggi (tampak dalam ungkapan, gagasan, karangan, pemecahan masalah).
  11. Dapat bekerja sendiri.
  12. Kemampuan elaborasi (mengembangkan atau memerinci) suatu gagasan.
  13. Ciri-ciri kreativitas juga dapat dilihat dari seseorang yang memiliki rasa ingin tahu (sense of curiosity), kebutuhan untuk berprestasi (need of achievement), dapat beradaptasi (adaptable) dan memiliki kemampuan menempuh resiko.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa kreativitas ditinjau dari aspek produk adalah sesuatu yang baru dan orisinil yang dihadilkan oleh kemampuan manusia dan mendapatkan pengakuan atau penghargaan dari orang-orang lainnya.

4)Definisi Pendorong (Press)

Kategori keempat dari definisi dan pendekatan terhadap kreativitas menekankan faktor “Press” atau dorongan, baik dorongan internal (dari diri sendiiri berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau besibuk diri secara kreatif) maupun dorongan eksternal (dari lingkungan sosial dan psikologis). Bakat kreatif dapat berkembang dalam lingkungan yang mendukung, tetapi dapat pula dihambat dalam lingkungan yang tidak mendukung. Banyak orang tua yang kurang menghargai kegiatan kreatif anak mereka dan lebih memprioritaskan pencapaian prestasi akademik yang tinggi dan memperoleh rangking tinggi dalam kelasnya. Demikian pula guru meskipun menyadari pentingnya perkembangan kreatifitas tetapi dengan kurikulum yang ketat dan kelas dengan jumlah murid yang banyak maka tidak ada waktu bagi pengembangan kreativitas. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa kreativitas dari aspek pendorong adalah kemampun yang dihasilkan karena faktor yang datang dari dalam diri individu tersebut maupun faktor yang datang dari luar.

Definisi operasional kreativitas

Definisi operasional KREATIVITAS itu apa ? Definisi operasional kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk ciri – ciri aptitude maupun non aptitude, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal – hal yang sudah ada, yang semuanya itu relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.Sedangkan menurut Munandar (dalam Basuki, 2010), “Kreativitas merupakan kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan)”.Definisi Kreativitas menurut ClarkMenurut Clark definisi kreativitas adalah “Pengalaman mengekpresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain ”.Definisi kreativitas menurut Clark berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak,mengemukakan : “Kreativitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu : berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of thingking, feelings, sensing and intuiting)” (June 1961, Clark 1986).

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

  1. Teori – Teori Mengenai Kreativitas
  2. Teori – teori yang melandasi pembentukan pribadi kreatif :

1)Teori Psikonalisis

Pada umumnya teori-teori Psikonalisis melihat kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu masalah yang biasanya mulai di masa anak-anak. Pribadi kreatif dipandang sebagai seorang yang pernah mempunyai pengalaman traumatis

a) Teori Freud

Menurut beberapa pakar psikologi,kemampuan kreatif merupakan ciri kepribadian yang menetap pada lima tahun pertama dari kehidupan. Sigmund Freud adalah tokoh utama yang menganut pandangan ini. Ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan,yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diterima. Karena mekanisme pertahanan biasanya merintangi produktivitas kreatif. Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif,mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama kreativitas.

Menurut Freud,orang hanya didorong untuk menjadi kreatif jika mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual secara langsung.

b) Teori Ernest Kris

Ernest Kris menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi ,yaitu kecenderungan untuk beralih ke perilaku pada tingkat perkembangan sebelumnya yang memberi kepuasan jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan juga sering muncul dalam tindakan kreatif.  Orang-orang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu memanggil bahan dari alam pikiran tidak sadar.

c) Teori Jung

Carl Jung juga percaya bahwa alam ketidak sadaran memainkan peranan yang amat sangat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi. Selain itu,ingatan kabur dari pengalaman-pengalaman seluruh umat manusia tersimpan disana.

2)Teori Humanistik

Berbeda dengan teori psikonalisi, teori humanistik melihat kreativitas sebagai hasil dari psikologi tingkat tinggi. Tokoh-tokoh humanistik percaya bahwa kreativitas dapat berkembang selama hidup.

a) Teori Abraham Maslow

Menurut Abraham Maslow, pendukung utama dari teori humanistik, manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan ini harus dipenuhi dalam urutan hierarki tertentu; kebutuhan primitif muncul pada saat lahir, dan kebutuhan tingkat tinggi berkembang sebagai proses pematangan individu.

b) Teori Carl Rogers

Menurut Carl Rogers tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif adalah :

  • Keterbukaan terhadap pengalaman.
  • Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal locus evaluation).
  • Kemampuan untuk bereksperimen,untuk “bermain” dengan konsep-konsep.

3)Teori Csikszentmihalyi

Menurut Teori Csikszentmihalyi (1996) yang mengkaji ciri-ciri atau faktor-faktor yang memungkinkan atau membantu kreativitas seseorang muncul dan berkembang. Ia menegaskan bahwa mungkin ciri pertama yang dapat memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah predisposisi genetik(genetik predisposition), selain itu juga yang terpenting adalah minat pada usia,kemudian minat itulah yang menjadikan mereka terlibat secara mendalam terhadap,sehingga mencapai kemahiran dan keungulan kreativitas.Chikszentmihalyi mengemukakan bahwa yang terutama menandai orang-orang kreatif adalah kemampuan mereka yang luarbiasa untuk menyesuaikan diri terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk mencapai tujuannya.Kepribadian kreatif dapat menunjukkan ciri-ciri yang seperti bertentang atau paradoksal.dari keempat prespektif kreativitas (pribadi,pendorong,proses,dan produk) mungkin yang paling menentukan perwujudan kreativitas adalah aspek pribadi.

Ciri-ciri Kepribadian Kreatif menurut Csikszentmihalyi :

  • Pribadi kreatif mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan mereka dapat bekerja berjam-jam dengan konsentrasi penuh, tetapi mereka juga bisa tenang dan rileks, tergantung situasinya.
  • Pribadi kretaif cerdas dan cerdik tetapi pada saat yang sama mereka juga naïf. Mereka nampak memilliki kebijaksanaan (wisdom) tetapi kelihatan seperti anak-anak (child like). Insight mendalam nampak bersamaan dalam ketidak matangan emosional dan mental. Mampu berfikir konvergen sekaligus divergen.
  • Ciri paradoksal ketiga berkaitan dengan kombinasi sikap bermain dan disiplin.
  • Pribadi kreatif dapat berselang-seling antara imajinasi dan fantasi, namun tetap bertumpu pada realitas. Keduanya diperlukan untuk dapat melepaskan diri dari kekinian tanpa kehilangan sentuhan masa lalu.
  • Pribadi kreatif menunjukkan kecenderungan baik introversi maupun ekstroversi.
  • Orang kreatif dapat bersikap rendah diri dan bangga akan karyanya pada saat yang sama
  • Pribadi kreatif menunjukkan lecenderungan androgini psikologis, yaitu mereka dapat melepaskan diri dari stereotip gender (maskulin-feminin).
  • Orang kreatif cenderung mandiri bahkan suka menentang (passionate) bila menyangkut karya mereka, tetapi juga sangat obyektif dalam penilaian karya mereka.
  • Sikap keterbukaan dan sensitivitas orang kreatif sering menderita, jika mendapat banyak kritik dan serangan, tetapi pada saat yang sama ia merasa gembira yang luar biasa.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kreativitas sangat berperan dalam proses perkembangan pola pikir anak. Harus ada tindakan yang positif baik dari orang tua maupun dari sang guru dalam proses pengembangan kreatifitas. Di lingkungan keluarga peran orang tua sangat penting dalam perkembangan kreativitas, orang tua harus dapat memupuk motivasi sang anak agar dapat terus mengembangkan kreativitasnya. Di lingkungan sekolah peran orang tua digantikan oleh guru, guru harus dapat memberikan sarana dalam proses perkembangan kreativitas anak didiknya bukan sebaliknya.

SARAN

Sebaiknya orang tua dan guru harus dapat memperhatikan proses perkembangan kreativitas anak dan lebih membuat proses belajar lebih baik supaya anak semakin tertarik untuk lebih mengembangkan kreativitas karena anak yang kreatif dapat berguna bagi Bangsa dan Negara Indonesia kelak.

SUMBER

http://dheanurulagustina.blogspot.com/2012/01/makalah-perkembangan-kreativitas.html

http://veliarryandre.blogspot.com/2012/10/makalah-kreatifitas.html

http://psikologi-1pa05.blogspot.com/2012/03/pengembangan-kreativitas-dan.html

http://psikologi-1pa05.blogspot.com/2012/03/pengembangan-kreativitas-dan.html

http://melyloelhabox.blogspot.com/2012/09/makna-pengembangan-kreativitas_4020.html

Tinggalkan komentar